Reuben Paul , Pengamat Cilik Cyber Security Plus CEO Startup Teknologi di Usia 9 Tahun!
http://klikbagoez.blogspot.com/2015/11/reuben-paul-pengamat-cilik-cyber.html
Pada berbagai kesempatan sebelumnya, kita beberapa kali pernah membahas beberapa sosok muda inspiratif dengan berbagai pencapaiannya. Bahkan di antaranya, masih berusia sangat belia yakni antara 7 hingga 10 tahun! Bayangkan bagaimana mereka bisa mencapai prestasi yang bahkan orang dewasa belum tentu bisa. Apakah ini yang disebut anugrah Tuhan? Bisa jadi, namun yang pasti setiap anak mempunyai potensi besar dalam diri mereka, yang menunggu untuk dibangkitkan.
Seperti halnya bocah laki-laki bernama Reuben Paul. Meski baru menginjak usia 9 tahun, bocah asal Texas, Amerika Serikat ini sudah menjadi founder serta menduduki posisi sentral sebagai CEO perusahaan teknologi yang fokus pada pengembangan #game, Prudent Games. Tentu bukan jalan instan yang ditempuh Paul hingga mencapai prestasinya tersebut. Ingin tahu lebih lengkap mengenai kisah dan karir technopreneur cilik yang satu ini? Berikut ulasannya.
Berawal dari Kegemaran dan Peran Orang Tua
Sejalan dengan yang saya sampaikan di atas, bahwa pada dasarnya setiap anak mempunyai potensi besar yang tersimpan dalam dirinya. Yang perlu dilakukan adalah bagaimana caranya untuk menggali dan mendorong potensi tersebut menjadi sebuah prestasi.
Demikian juga dengan kisah seorang Reuben Paul, sejak dini ia memang sudah akrab dengan dunia teknologi. Orang tuanya yang juga mempunyai background di dunia tersebut, membuat Paul tidak kesulitan untuk mendapat fasilitas pendukung. Namun apakah fasilitas saja cukup? Tentu tidak. Dalam diri Paul sendiri, sejak awal dikenalkan dengan komputer dan teknologi coding. Ia perlahan sudah menunjukkan ketertarikan yang besar.
Sejalan dengan yang saya sampaikan di atas, bahwa pada dasarnya setiap anak mempunyai potensi besar yang tersimpan dalam dirinya. Yang perlu dilakukan adalah bagaimana caranya untuk menggali dan mendorong potensi tersebut menjadi sebuah prestasi.
Demikian juga dengan kisah seorang Reuben Paul, sejak dini ia memang sudah akrab dengan dunia teknologi. Orang tuanya yang juga mempunyai background di dunia tersebut, membuat Paul tidak kesulitan untuk mendapat fasilitas pendukung. Namun apakah fasilitas saja cukup? Tentu tidak. Dalam diri Paul sendiri, sejak awal dikenalkan dengan komputer dan teknologi coding. Ia perlahan sudah menunjukkan ketertarikan yang besar.
Sosok Reuben Paul yang Multi Talenta
Jika beberapa waktu terakhir ini nama Reuben Paul lebih populer karena mendirikan sekaligus mencari CEO #startup developer game, nyata bocah dengan garis darah India tersebut masih mempunyai prestasi di bidang lain.
Siapa sangka ia yang masih berusia 9 tahun sudah menyandang sabuk hitam Shaolin-Do Kung Fu. Lagi-lagi ini juga tidak terlepas dari peran sang ayah, Mano Paul yang juga penggiat olahraga bela diri tersebut. Selain itu yang unik ternyata ia juga pernah menjadi jawara dalam ajang yakni 2007’s America’s most beautiful baby, yang merupakan ajang untuk para bayi dengan penampilan menarik yang ada di Amerika. Untuk ranah digital sendiri, pada tahun 2014 lalu bocah bernama lengkap Reuben Abishai Paul tersebut juga menyabet title juara utama kontes Digital Story Telling.
Selain lihat menyusun coding program, ketertarikan Paul juga tumbuh dalam bidang keamanan digital. Berkat pandangan serta pencapaiannya tersebut ia sempat ditunjuk menjadi pembicara dalam ajang konferensi internasional keamanan informasi DerbyCon 4.0, Amerika Serikat.
Jika beberapa waktu terakhir ini nama Reuben Paul lebih populer karena mendirikan sekaligus mencari CEO #startup developer game, nyata bocah dengan garis darah India tersebut masih mempunyai prestasi di bidang lain.
Siapa sangka ia yang masih berusia 9 tahun sudah menyandang sabuk hitam Shaolin-Do Kung Fu. Lagi-lagi ini juga tidak terlepas dari peran sang ayah, Mano Paul yang juga penggiat olahraga bela diri tersebut. Selain itu yang unik ternyata ia juga pernah menjadi jawara dalam ajang yakni 2007’s America’s most beautiful baby, yang merupakan ajang untuk para bayi dengan penampilan menarik yang ada di Amerika. Untuk ranah digital sendiri, pada tahun 2014 lalu bocah bernama lengkap Reuben Abishai Paul tersebut juga menyabet title juara utama kontes Digital Story Telling.
Selain lihat menyusun coding program, ketertarikan Paul juga tumbuh dalam bidang keamanan digital. Berkat pandangan serta pencapaiannya tersebut ia sempat ditunjuk menjadi pembicara dalam ajang konferensi internasional keamanan informasi DerbyCon 4.0, Amerika Serikat.
Mendirikan Startup Prudent Games
Dengan bakatnya yang luar biasa dalam hal programming dan mengkonsep game digital, maka orang tua Reuben Paul tak ragu untuk mewujudkan mimpi sang anak mempunyai perusahaan game miliknya sendiri. Setelah masa pengembangan, lahirnya Prudent Games dengan fokus pengembangan game edukasi yang dipimpin oleh Paul sebagai CEO. Yang unik dari startup ini adalah tim kerjanya hanyalah 2 orang saja yakni ia dan sang ayah yang berperan sebagai partner developer game karyanya.
Nah dari kerja sama tersebut, kini telah hari 3 #aplikasi game Cracker Proof, Crack Me if You Can serta Shuriken Math. Ketika game bernafas edukasi tersebut mempunyai sasaran utamanya anak-anak namun juga tetap asyik dimainkan orang dewasa. Yang pasti, selalu ada pesan dan tujuan positif dari permainan yang diciptakan oleh Paul.
Belum lama ini Paul ditunjuk sebagai salah satu pembicara dalam acara , Ground Zero InfoSec Summit 2015. Dalam acara tersebut, Paul dengan kesederhanaannya menyatakan bahwa mimpinya ke depan masih sangat panjang. Salah satunya yakni mengajak lebih banyak lagi generasi muda untuk mencintai dan mendalami #teknologi digital sejak dini.
Dengan bakatnya yang luar biasa dalam hal programming dan mengkonsep game digital, maka orang tua Reuben Paul tak ragu untuk mewujudkan mimpi sang anak mempunyai perusahaan game miliknya sendiri. Setelah masa pengembangan, lahirnya Prudent Games dengan fokus pengembangan game edukasi yang dipimpin oleh Paul sebagai CEO. Yang unik dari startup ini adalah tim kerjanya hanyalah 2 orang saja yakni ia dan sang ayah yang berperan sebagai partner developer game karyanya.
Nah dari kerja sama tersebut, kini telah hari 3 #aplikasi game Cracker Proof, Crack Me if You Can serta Shuriken Math. Ketika game bernafas edukasi tersebut mempunyai sasaran utamanya anak-anak namun juga tetap asyik dimainkan orang dewasa. Yang pasti, selalu ada pesan dan tujuan positif dari permainan yang diciptakan oleh Paul.
Belum lama ini Paul ditunjuk sebagai salah satu pembicara dalam acara , Ground Zero InfoSec Summit 2015. Dalam acara tersebut, Paul dengan kesederhanaannya menyatakan bahwa mimpinya ke depan masih sangat panjang. Salah satunya yakni mengajak lebih banyak lagi generasi muda untuk mencintai dan mendalami #teknologi digital sejak dini.
